Melihat Kemerihan hari santri

Hari senin aku jalan-jalan bersama teman akrab ku, mengelilingi taman pecut dan alun-alun kota. Kebetulan pada saat itu di alun-alun sedang ada pelaksanaan upacara hari santri. Suasana ramai dan tersedia meja-meja penuh gundukan makanan pasar di pinggir lapangan.

Ku sempatkan mampir di Alun-alun seraya menikmati makanan dan bersantai untuk menghilangkan letih. Andre mengajakku untuk duduk di pinggiran alun-alun dekat dengan permainan dan alat kebugaran.

Adre duduk melihat jalannya upacara dan aku masih berjalan membawa makanan. Dia menyahutku " Mad, kamu koq egk ikut upacara hari santri ? bukannya kamu muslim yaa ?"

Maklum Adre bukan orang yang memeluk Agama Islam,. Dia lahir dan besar dikeluarga Hindu. Meskipun demikian dia tidak membatasi pertemanan dengan orang yang berbeda agama dengannya. Barangkali pertanyaan Adre mengingatkan aku, yang seorang muslim.

"egk dre, aku memang muslim, tapi aku bukan seorang santri"

"memang apa bedanya,, Bukannya santri itu orang Islam dan hari santri itu dalam rangka menghormati orang Islam yang ikut andil dalam peperangan mengusir penjajah di Surabaya dulu"

" Iya sih,, Tapi tidak semua orang Islam itu santri" pertanyaan adre seakan membuat ku malu karena tidak ikut menghourmati pahlawan terutama Islam yang ambil andil dalam mengusir penjajah. "Santri itu adalah seseorang yang belajar di pesantren".

" emang pesantren itu apa, yayasan ? kenapa kok pemerintah menetapkan hari santri, bukannya bias dengan orang yang bukan belajar di pesantren."

" Pesantren itu tempat untuk belajar agama Islam, sebelum sekolahan meraja lela seperti sekarang, orang-orang belajarnya di pesantren terutama orang Islam, karena dulu sekolahan masih jarang dan hanya orang yang terhormat atau memiliki jabatan di sebagai pegawai negaralah yang keluarganya dapat bersekolah di sekolahan umum. Maka orang Islam yang notabene bukan penjabat belajarnya di pesantren. Masalah bias bisa juga sih"

"memang kamu dulu belajar Islam dimana.? bukannya seseorang muslim pasti belajar agama Islam di Pesantren yaa ?"

" aku belajar Islam di sekolah, kebetulan SD dan SMPku adalah sekolah yayasan pendidikan Islam, jadi mata pelajaran banyak diisi dengan wawasan keislaman."

" Jadi bisa dikatakan pesanten dong, dan kamu santri..! la itu juga ada anak dari sekolah negeri di ( sambil menunjuk barisan di lapangan).. kamu itu kok egk pede sih sama Identitas mu sih di.. ups salah yaa"

Pertanyaan adre malah menyerangku. " gini dre,, ormas Islam di Indonesiakan banyak, penetapan tanggal 22 oktober sebagai hari santri ini ditentang sama salah satu ormas Islam dimana orang tua dan yayasanku termasuk disitu. Penentangan ini bukan tanpa alasan, karena itu tadi,, bias terhadap orang yang tidak belajar di Pesantren dan merujuk pada kalangan oramas tertentu."

" Kok lucu ya orang-orang di Agamamu, masak gara-gara menggunakan istilah santri aja kok gitu, dan egk mau merayakan. Padahal peringatan ini kan sebagai hadiah bagi orang muslim yang terlibat dalam pengusiran terhadap penjajah.. Kamu juga sampai kulia semester lima kok masih berpikiran gitu juga, mestinya kamu yang pemuda mampu memberi pengertian terhadap orang-orang seorganisasi minimal keluarga sendiri... atau aku yang gagal memahami masalah dalam agamamu,, kok jadi mikirin kamu sih... yuk pergi aja"

Upacara selesai membuat peserta berhamburan menuju pinggiran alun-alun. Melihat banyaknya peserta upara yang menuju ke kami, kamipun pergi melanjutkan jalan-jalan keliling kota.


Komentar