siang itu aku memasuki kelas lain dari tempat kelasku. TP 3 a kelas sungguh menyenangkan aku dikelilingi kawan-kawan yang sudah mengerti materi yang di sampaikan. Namun sayangnya kawan-kawan disekelilingku enggan maju kedepan untuk menyampaikan pemahamannya kedepan tentangfilsafat ilmu. mereka cuma saut mengayaut kata-kata dari bapak fasilitator yaitu pak naim.
filsafat ilmu berkembang pada abad sembilan belas. yaitu Francis Bacon sebagai peletak dasar filsafat ilmu dengan metode deduksinya. saat itu pula abad modern mulai memunculkan titik terangnya dimana ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologinya. Namun para ilmuan dan filsuf kawatir pada kemajuan Iptek akan mengancam eksistensi manusia. karena pada dasarnya Iptek dikembangkan demi kemaslahatan manusia. untuk itu adanya filsafat ilmu merupakan usaha untuk mengarahkan tujuan adanya Iptek dikembangkan.
Objek material filsafat ilmu merupakan ilmu pengatahuan diman dia telah disusun secara sistematis dengan metode ilmiah tertentu, sehingga dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. dari sini dapat dibedakan antara pengetahuan dan ilmu pengetahuan. pengetahuan bersifat umum dan dipengaruhi oleh presepsi berdasarkan pengalaman yang ada. sedangkan Ilmu pengetahuan bersifat umum, yaitu bercirikan sistematis, menggunakan metode ilmiah tertentu dan dapat di uji kebenarannya. meskipun semua orang dalam hidupnya selalu terlibat dalam pengetahuan. tetapi tak semua orang terlibat dalam aktivitas ilmiah. sebab seorang ilmuan harus memenuhi prasyarat-prasyarat, diantaranya: Pertama, menggunakan prosedur-prosedur ilmiah yang sudah diakui oleh para ilmuan. Kedua, menggunakan metode ilmiah agar hasil dari kegiatan ilmiah dapat diterima meski sementara atau selamanya. Ketiga, pengakuan secara akademis bahwa telah menempuh pendidikan. Keempat, harus jujur dalam mengklaim hasil temuan atau dalam membuat karya ilmiah. tidak diperbolehkan mengklaim hasil ilmiah orang lain karena itu merugikan. Kelima, memiliki daya ingin tau yang lebih, sehingga gampang tertarik dengan perkembangan keilmuan.
Objek formal filsafat ilmu adalah hakekat ilmu pengetahuan, dimana filsafat ilmu menaruh perhatian kepada permasalahn yang melingkupi dasaran ilmu. Adapun dasaran ilmu pengetahuan berlandaskan ontologi, epistemologi dan aksiologi.
Landasan ontologi didasarkan pada sikap dan pendirian para ilmuan. secara garis besar sikap yang dimiliki ilmuan atau filosof memiliki dua aliran yaitu materialisme dan spiritualisme. Materialisme yaitu pandangan dimana tidak ada yang nyata kecuali materi, padangan ini memunculkan pandangan positivis dan menghasilkan ilmu-ilmu yang pasti seperti matematika, fisika, kimia dll. materialistik berasumsi bahwa semua yang ada harus dapat diilmiahkan. Sedangkan Spiritualisme cenderung pada ilmu-ilmu kerohanian dimana mereka menganggab bahwa ilmu adalah wadah dalam pengembangan ilmu-ilmu lain, mereka juga berasumsi bahwa segala yang nampak bukanlah nyata, kenyataan sejati lebih abstrak yaitu roh. kaum spiritual ini menghasilkan ilmu humaniora seperti Ilmu tasawuf.
Landasan epistemologi berbicara tentang bagaimana memperoleh kebenaran, baik caranya maupun prosedurnya, bisa dikatakan metode ilmiah. metode ilmiah memiliki dua cabang yaitu, Pertama, metode sirklus empirik untuk ilmu-ilmu kealaman, dimana metode ini meliputi observasi, penerapan metode induksi, melakukan eksperimentasi, verifikasi terhadap hipotesis yang diajukan sehingga muncul teori. Kedua, metode linier untuk ilmu-ilmu sosial dan humaniora, dimana metode ini melalui presepsi untuk menilai lingkungan kemudian disusun sebuah pengertian dan menghasilkan prediksi kemungkinan-kemungkinan masa depan.
Landasan Aksiologi mengembangkan ilmu yang erat kaitannya dengan nilai-nilai yang diyakini kebenarannya. sehingga aktivitas senantiasa melibatkan kepercayaa, idiologi yang dianut oleh masyarakat.sehingga pokok bahasannya ialah etika
filsafat ilmu berkembang pada abad sembilan belas. yaitu Francis Bacon sebagai peletak dasar filsafat ilmu dengan metode deduksinya. saat itu pula abad modern mulai memunculkan titik terangnya dimana ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologinya. Namun para ilmuan dan filsuf kawatir pada kemajuan Iptek akan mengancam eksistensi manusia. karena pada dasarnya Iptek dikembangkan demi kemaslahatan manusia. untuk itu adanya filsafat ilmu merupakan usaha untuk mengarahkan tujuan adanya Iptek dikembangkan.
Objek material filsafat ilmu merupakan ilmu pengatahuan diman dia telah disusun secara sistematis dengan metode ilmiah tertentu, sehingga dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. dari sini dapat dibedakan antara pengetahuan dan ilmu pengetahuan. pengetahuan bersifat umum dan dipengaruhi oleh presepsi berdasarkan pengalaman yang ada. sedangkan Ilmu pengetahuan bersifat umum, yaitu bercirikan sistematis, menggunakan metode ilmiah tertentu dan dapat di uji kebenarannya. meskipun semua orang dalam hidupnya selalu terlibat dalam pengetahuan. tetapi tak semua orang terlibat dalam aktivitas ilmiah. sebab seorang ilmuan harus memenuhi prasyarat-prasyarat, diantaranya: Pertama, menggunakan prosedur-prosedur ilmiah yang sudah diakui oleh para ilmuan. Kedua, menggunakan metode ilmiah agar hasil dari kegiatan ilmiah dapat diterima meski sementara atau selamanya. Ketiga, pengakuan secara akademis bahwa telah menempuh pendidikan. Keempat, harus jujur dalam mengklaim hasil temuan atau dalam membuat karya ilmiah. tidak diperbolehkan mengklaim hasil ilmiah orang lain karena itu merugikan. Kelima, memiliki daya ingin tau yang lebih, sehingga gampang tertarik dengan perkembangan keilmuan.
Objek formal filsafat ilmu adalah hakekat ilmu pengetahuan, dimana filsafat ilmu menaruh perhatian kepada permasalahn yang melingkupi dasaran ilmu. Adapun dasaran ilmu pengetahuan berlandaskan ontologi, epistemologi dan aksiologi.
Landasan ontologi didasarkan pada sikap dan pendirian para ilmuan. secara garis besar sikap yang dimiliki ilmuan atau filosof memiliki dua aliran yaitu materialisme dan spiritualisme. Materialisme yaitu pandangan dimana tidak ada yang nyata kecuali materi, padangan ini memunculkan pandangan positivis dan menghasilkan ilmu-ilmu yang pasti seperti matematika, fisika, kimia dll. materialistik berasumsi bahwa semua yang ada harus dapat diilmiahkan. Sedangkan Spiritualisme cenderung pada ilmu-ilmu kerohanian dimana mereka menganggab bahwa ilmu adalah wadah dalam pengembangan ilmu-ilmu lain, mereka juga berasumsi bahwa segala yang nampak bukanlah nyata, kenyataan sejati lebih abstrak yaitu roh. kaum spiritual ini menghasilkan ilmu humaniora seperti Ilmu tasawuf.
Landasan epistemologi berbicara tentang bagaimana memperoleh kebenaran, baik caranya maupun prosedurnya, bisa dikatakan metode ilmiah. metode ilmiah memiliki dua cabang yaitu, Pertama, metode sirklus empirik untuk ilmu-ilmu kealaman, dimana metode ini meliputi observasi, penerapan metode induksi, melakukan eksperimentasi, verifikasi terhadap hipotesis yang diajukan sehingga muncul teori. Kedua, metode linier untuk ilmu-ilmu sosial dan humaniora, dimana metode ini melalui presepsi untuk menilai lingkungan kemudian disusun sebuah pengertian dan menghasilkan prediksi kemungkinan-kemungkinan masa depan.
Landasan Aksiologi mengembangkan ilmu yang erat kaitannya dengan nilai-nilai yang diyakini kebenarannya. sehingga aktivitas senantiasa melibatkan kepercayaa, idiologi yang dianut oleh masyarakat.sehingga pokok bahasannya ialah etika
Komentar